Nutrisi :
Karbohidrat: 6,8 gram
Serat: 1,2 gram
Kalsium: 39 miligram
Fosfor: 12 milligram
Zat besi: 1,1 milligram
Vitamin C: 3 milligram.
Air: 92,3 milligram
Protein: 0,5 gram
Kalori: 30 kalori
Lemak: 0,2 gram
Manfaat : -Meredakan Nyeri Lutut
Menurut klaim yang beredar, mengonsumsi anggur merah secara rutin juga dapat mencegah rasa sakit pada area lutut, khususnya jika dipicu osteoartritis. Terlebih lagi, pada kandungan polifenol yang ada di dalamnya dinilai dapat membuat sendi menjadi lebih fleksibel dalam bergerak. Anggur merah juga dianggap turut berperan dalam menurunkan kadar asam urat tinggi yang dapat menimbulkan rasa sakit pada area lutut.
-Menyehatkan Otak
Selanjutnya, manfaat buah anggur merah yang tak kalah penting adalah menyehatkan otak. Sebuah studi juga membuktikan, partisipan yang mengonsumsi anggur merah kemudian mengalami peningkatan fungsi hippocampus, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab dalam mengingat.
-Bersifat Antibakteri dan Antivirus Dikarenakan memiliki sifat antibakteri serta antivirus, maka anggur merah dipercaya bisa menjaga tubuh dari berbagai virus serta penyakit. Bahkan, terdapat klaim yang menyatakan bahwa anggur merah juga dapat mencegah penyakit polio dan herpes. Akan tetapi, masih dibutuhkan berbagai penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat anggur merah dalam mencegah kedua penyakit tersebut.
-Meningkatkan Kinerja Ginjal
Fungsi utama ginjal diantaranya adalah membersihkan darah dari racun serta mengubah limbah menjadi urine. Selain minum air putih, dengan mengkonsumsi anggur merah secara rutin dapat menjadi cara alami dalam memaksimalkan kinerja ginjal. Dengan adanya manfaat ini, maka tidak heran apabila anggur merah diyakini bisa menurunkan kadar asam urat, sehingga mengurangi beban kerja ginjal. Dengan demikian, penyakit ginjal juga dapat dicegah.
-Meredakan Gejala Asma Efek terapeutik yang dimiliki oleh anggur merah diyakini dapat meredakan gejala asma. Lebih dari itu, anggur merah diyakini juga dapat meningkatkan kelembaban di paru-paru untuk meringankan gejala asma. Namun, klaim ini belum bisa diyakini sepenuhnya karena belum ada penelitian ilmiah yang mendukungnya.
Comments